- Turnamen ini sudah ditutup. Sila melihat pengumuman pemenang di sini. Terima kasih untuk semua partisipan. Cheers πΒ
- =================================================
- Halo semua! Maafken The Emak yang terlambat meng-update turnamen foto perjalanan ini. Setelah seminggu merawat seisi rumah yang kompak sakit, kami juga mesti pergi ke negeri tetangga untuk ikut mengusir kabut asap (halah!). Sebenarnya nggak nyangka juga foto sunrise dari dalam tenda ketika βMenanti Matahari Terbit di Kiamaβ dipilih oleh Kak @andrianiken sebagai pemenang. Padahal foto-foto matahari dalam turnamen ronde 22 kemarin bagus-bagus banget! Terima kasih banyak Kak Niken π
- Pilihan tema foto perjalanan kali ini: Burung! Soalnya The Emak memang demen sama burung. Ketika pertama kali mengunjungi Sydney, kami dibuat takjub oleh burung-burung camar yang bebas berkeliaran di pelabuhan dan burung-burung merpati yang santai nongkrong di taman. Mereka ini tidak takut sama sekali dengan manusia. Malah sering kurang ajar mencuri makanan kami. Yah, maklum aja, di Australia orang-orang tidak lagi menembaki burung. Bahkan saya belum pernah menemukan peringatan: Dilarang Menembak Burung. Yang ada malah: Dilarang Memberi Makan Burung ^_^
- Selanjutnya, burung-burung menjadi bagian dari hidup dan perjalanan kami. Setiap pagi, burung robin bertamu ke balkon apartemen kami sambil berkicau. Di taman dekat rumah, kami dengan mudah menemukan rainbow loriiket yang berwarna-warni.
- Dalam perjalanan, kami pun mudah menemukan burung di alam bebas, bukan hanya di kebun binatang. Di Sydney harbour dan pantai-pantainya, gampang menemukan burung Kookaburra yang sering tega mencuri makan dan kemudian ketawa-ketawa ngeselin. Ketika mengunjungi Kakadu National Park, saya dibuat takjub oleh Jacana, burung mungil yang dijuluki Jesus bird karena bisa berjalan di atas air. Di Kangaroo Island, #LittleA sempat berenang bersama Pelican yang meluncur anggun. Di Lorne, Victoria, burung-burung Kakatua berjambul kuning menguasai pantai, sepasang pacaran, beberapa ekor lainnya mengganggu orang pacaran, dan yang lain sibuk mencari makan siang. Pengalaman paling menarik ketika kami mengunjungi Milford Sound, New Zealand. Di tengah jalan kami berhenti untuk memotret pemandangan. Tiba-tiba ada burung Kea yang menghampiri kami dan mulai mematuk-matuk karet di jendela mobil sampai cuwil. Duh, untung ada asuransi :p
- Saya pengen melihat lebih banyak lagi foto-foto burung, terutama di negeri kita tercinta. Senakal-nakalnya burung, saya tetap lebih suka burung-burung ini bisa terbang bebas di luar kandang sempit. Impian saya, burung-burung di negeri kita ini juga bisa bebas berkeliaran tanpa takut dengan bedil manusia. Burung-burung kita tetap bisa nyaman membuat sarang di pohon-pohon, dan menghibur kita dengan kicaunya yang merdu.
- Yuk, pamerin pengalamanmu dengan burung di sini π
- Aturan main Turnamen Foto Perjalanan
Burung Kakatua di pantai Lorne, Victoria, Australia yang sedang menikmati makan siang. |
Turnamen ini sudah ditutup. Sila melihat pengumuman pemenang di sini. Terima kasih untuk semua partisipan. Cheers π
=================================================
Halo semua! Maafken The Emak yang terlambat meng-update turnamen foto perjalanan ini. Setelah seminggu merawat seisi rumah yang kompak sakit, kami juga mesti pergi ke negeri tetangga untuk ikut mengusir kabut asap (halah!). Sebenarnya nggak nyangka juga foto sunrise dari dalam tenda ketika ‘Menanti Matahari Terbit di Kiama’ dipilih oleh Kak @andrianiken sebagai pemenang. Padahal foto-foto matahari dalam turnamen ronde 22 kemarin bagus-bagus banget! Terima kasih banyak Kak Niken π
Pilihan tema foto perjalanan kali ini: Burung! Soalnya The Emak memang demen sama burung. Ketika pertama kali mengunjungi Sydney, kami dibuat takjub oleh burung-burung camar yang bebas berkeliaran di pelabuhan dan burung-burung merpati yang santai nongkrong di taman. Mereka ini tidak takut sama sekali dengan manusia. Malah sering kurang ajar mencuri makanan kami. Yah, maklum aja, di Australia orang-orang tidak lagi menembaki burung. Bahkan saya belum pernah menemukan peringatan: Dilarang Menembak Burung. Yang ada malah: Dilarang Memberi Makan Burung ^_^
Selanjutnya, burung-burung menjadi bagian dari hidup dan perjalanan kami. Setiap pagi, burung robin bertamu ke balkon apartemen kami sambil berkicau. Di taman dekat rumah, kami dengan mudah menemukan rainbow loriiket yang berwarna-warni.
Dalam perjalanan, kami pun mudah menemukan burung di alam bebas, bukan hanya di kebun binatang. Di Sydney harbour dan pantai-pantainya, gampang menemukan burung Kookaburra yang sering tega mencuri makan dan kemudian ketawa-ketawa ngeselin. Ketika mengunjungi Kakadu National Park, saya dibuat takjub oleh Jacana, burung mungil yang dijuluki Jesus bird karena bisa berjalan di atas air. Di Kangaroo Island, #LittleA sempat berenang bersama Pelican yang meluncur anggun. Di Lorne, Victoria, burung-burung Kakatua berjambul kuning menguasai pantai, sepasang pacaran, beberapa ekor lainnya mengganggu orang pacaran, dan yang lain sibuk mencari makan siang. Pengalaman paling menarik ketika kami mengunjungi Milford Sound, New Zealand. Di tengah jalan kami berhenti untuk memotret pemandangan. Tiba-tiba ada burung Kea yang menghampiri kami dan mulai mematuk-matuk karet di jendela mobil sampai cuwil. Duh, untung ada asuransi :p
Burung-burung camar di Darling Harbour, Sydney, Australia |
Saya pengen melihat lebih banyak lagi foto-foto burung, terutama di negeri kita tercinta. Senakal-nakalnya burung, saya tetap lebih suka burung-burung ini bisa terbang bebas di luar kandang sempit. Impian saya, burung-burung di negeri kita ini juga bisa bebas berkeliaran tanpa takut dengan bedil manusia. Burung-burung kita tetap bisa nyaman membuat sarang di pohon-pohon, dan menghibur kita dengan kicaunya yang merdu.
Yuk, pamerin pengalamanmu dengan burung di sini π
Burung khas New Zealand: Kea, yang sempat mencungkil karet jendela mobil sewaan kami |
Aturan main Turnamen Foto Perjalanan
1. Masa submisi : 2 – 14 Juli 2013 jam 23.59 WIB
- Ajang sharing foto. Bersama, para travel blogger Indonesia membuat album-album perjalanan yang indah. Yang tersebar dalam ronde-ronde turnamen ini. Untuk dinikmati para pencinta perjalanan lainnya.
- Kesempatan jadi pemenang. Pemenang tiap ronde menjadi tuan rumah ronde berikutnya. Plus, blog dan temamu (dengan link ybs) akan tercantum dalam daftar turnamen yang dimuat di setiap ronde yang mendatang. Not a bad publication.
- (Travel) blogger – Tak terbatas pada travel blogger profesional, blogger random yang suka perjalanan juga boleh ikut.
- Setiap blog hanya boleh mengirimkan 1 foto. Misal DuaRansel yang terdiri dari Ryan dan Dina (2 orang) hanya boleh mengirim 1 foto total.
- Pemenang berkewajiban menyelenggarakan ronde berikutnya di (travel) blog pribadinya, dalam kurun 1 minggu. Dengan demikian, roda turnamen tetap berputar.
- Panduan bagi tuan rumah baru akan diinformasikan pada pengumuman pemenang. Jika pemenang tidak sanggup menjadi tuan rumah baru, pemenang lain akan ditunjuk.
-
Nggak punya blog tapi ingin ikutan?
- Oke deh, ga apa-apa, kirim sini fotomu. Tapi partisipasimu hanya sebatas penyumbang foto saja. Kamu nggak bisa menang karena kamu nggak bisa jadi tuan rumah ronde berikutnya.
- Eh tapi, kenapa nggak bikin travel blog baru aja sekalian? WordPress, Tumblr, dan Blogspot gampang kok, pakainya. Jangan pake Multiply ya, karena Multiply sudah gulung kasur.
- Menyelenggarakan ronde Turnamen Foto Perjalanan di blog-nya
- Memilih tema
- Melalui social media, mengajak para blogger lain untuk berpartisipasi
- Meng-upload foto-foto yang masuk
- Memilih pemenang (boleh dengan alasan apapun)
- Menginformasikan pemenang baru apa yang perlu mereka lakukan (panduan akan disediakan)
- Laut – DuaRansel
- Kuliner – A Border that breaks!
- Potret – Wira Nurmansyah
- Senja – Giri Prasetyo
- Pasar – Dwi Putri Ratnasari
- Kota – Mainmakan
- Hello, Human! (Manusia) – Windy Ariestanty
- Colour Up Your Life – Jalan2liburan
- Anak-Anak – Farli Sukanto
- Dia dan Binatang – Made Tozan Mimba
- Culture & Heritage – Noni Khairani
- Fotografer – Danan Wahyu Sumirat
- Malam – Noerazhka
- Transportasi – Titik
- Pasangan – Dansapar
- Pelarian/Escapism – Febry Fawzi
- Ocean Creatures – Danar Tri Atmojo
- Hutan – Regy Kurniawan
- Moment – bem
- Festival/Tarian – Yoesrianto Tahir
- Jalanan – PergiDulu
- Matahari – Niken Andriani
- Burung – The Emak
- Kamu?
Pendiri dan koordinator Turnamen Foto Perjalanan:
Dina DuaRansel.com email: dina@duaransel.com Twitter: @duaransel
Facebook: fb.com/duaransel
Pertanyaan seputar penyelenggaraan dan lain sebagainya? Hubungi Dina.
Untuk menilik status terbaru beserta FAQ Turnamen Foto Perjalanan, silahkan cek: Turnamen Foto Perjalanan untuk Traveler Indonesia
Hey Pretty! |
Warna bulu si burung cantik ini tidak pernah berhenti membuat saya kagum.
I Love You, Sleepyhead |
Owl is one of my favorite animals. I adore their stunning eyes, the way they make creepy weird sounds and their beautiful feathers.
Hello bird! |
Burung onta merupakan burung terbesar yang masih hidup di bumi, dengan tinggi bisa mencapai 2,5 meter burung ini mungkin satu-satunya burung yang dapat ditunggai oleh manusia baik untuk transportasi maupun perlombaan balap layaknya kuda pacu π
Ready For The Show |
Rajawali ini tengah menunggu giliran untuk beratraksi di hadapan pengunjung Taman Safari Indonesia.
8. Mira Afianti
Playful Birds |
Ada ratusan, mungkin ribuan, burung merpati yang jinak di jalan sekitar Masjid Nabawi, Madinah. Burung-burung tersebut bertambah banyak seiring dengan banyaknya orang-orang yang datang dan memberikan makanan. Uniknya burung-burung ini bisa diajak bermain. Angkatkan tanganmu tinggi-tinggi, maka mereka akan terbang se-irama!
9. Fahmi (@fahmianhar)
Burung Kakak Tua yang tidak sedang hinggap di jendela ini caper banget. Setiap ada pengunjung yang mendekatinya, dia langsung ambil posisi kayang di tiang gantungan buat atraksi, sementara burung² lain tetap diam di tempatnya sambil menatapnya dengan sinis. Bosan dengan kelakuannya, akhirnya salah satu temannya menegurnya. Si Kakak Tua nggak terima sampai akhirnya mereka jambak-jambakan… #drama #sinetronburung #krik #kemudianhening
10. Danan Wahyu S (@dananwahyu)
Pertarungan Kanawa |
Lengkingan dua unggas di angkasa mengagetkan pagi di Pulau Kanawa, Flores. Dari atas bukit terlihat gagak dan elang saring menyambar liar, tidak tahu apa yang mereka perebutkan.
11. Ratna (@queenerva)
“Ehm…Hai there.. Maaf, boleh saya telan biji palem ini dulu?”
Mungkin itu yang dikatakan tatapan burung ini pada saya yang sedang membidik dari balik lensa tepat ketika dia menikmati makan siangnya.
12. Antho (@JustAntho)
Siapa sangka, burung berbulu cantik ini berjenis kelamin jantan. Ya, faktanya merak jantan (peacock) memiliki bulu lebih indah dibandingkan merak betina (peahen). Dalam istilah biologis disebut dimorfisme.
13. Clara Croft (@clararch02)
Burung Camar ini sedang galau di tepian Danau Wakatipu di Queenstown New Zealand Selatan. Di kejauhan mengintip cantik sekilas keindahan New Zealand yang tak terlupakan..
14. Ristalia (@hogarista3)
Mungkin Anda Pernah dengar Film The Mirror Never Lies Yang Syuting di Wakatobi dengan mengangkat Kehidupan Suku Bajo. Masih Inget dengan salah Satu adegan dalam Film itu ?? Dimana Tingkah Eko, sahabat Pakis yang selalu Lucu saat memberi makan burung Camar. Burung ini adalah sahabat masyarakat Suku Bajo. Dan saya adalah anak daerah Wakatobi.
15. Noerazhka (@noerazhka)
Perbincangan Dalam Kandang .. |
Bukan hanya manusia, burung pun punya kemampuan berkomunikasi dengan sesamanya. Mungkin bukan hanya berkomunikasi, tapi juga berekspresi. Momen yang saya temui di Eco Green Park, yang merupakan bagian dari Jawa Timur Park 2 ini adalah buktinya. Entah apa yang sedang mereka perbincangkan. Kekaguman saya pada mereka, mungkin. Nice !
16. Ari Murdiyanto (@buzzerbeezz)
Yellow Birds |
Molek bukan burung berwarna kuning ini? Tapi siapa sangka burung ini bukan burung beneran. Burung hasil awetan ini memang tampak seperti burung sesungguhnya. Saya bertemu mereka di “Rahmat” International Wildlife Museum & Gallery, Medan. Saya sebagai penyuka warna kuning, langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengan burung ini.
17. Philardi Ogi (@philardi)
Elang Gili Laba/Gili Lawa |
Seekor elang berputar-putar di langit Flores kala rombongan kami mulai trekking di salah satu bukit Gili Lawa, Seolah ingin menyambut ramah kedatangan kami.
18. Teuku Amir (@zamerseven)
Senja di Atas Dawai |
Layaknya manusia, sepasang burung ini sepertinya sedang mengalami hubungan yang kurang harmonis. Keduanya bersitegang di antena belakang rumah saya. Saling tak acuh dengan mempalingkan kepala. Kiranya keempat kepak sayap itu terbang tentu indah sekali bukan. Tapi mau diapakan lagi. Bukankah perseteruan akan selalu hadir di setiap santiran kaki komponen semesta?
Foto diambil menggunakan kamera Smartphone: Samsung Mini 2.
19. Maya Indah (@chiemay_acc)
Hitam Putih |
Ketika mengunjungi The Blanco Renaissance Museum di Ubud, Bali, di pintu masuknya saya melihat kedua burung ini. Entah mereka sendiri yang berpose seperti itu, ataukah diatur oleh penjaga museum/galery. Lucu aja, dua burung dengan warna yang berlawanan, hitam dan putih, menghadap ke arah yang berlawanan π
20. Shella Hudaya (@shellahudaya)
Aksi Akrobat Kakaktua “Faber Castell” |
Bila traveling ke Ubud tentunya jangan lupa menyambangi Museum Renaissance Antonio Blanco yang terkenal dengan lukisan erotiknya. Selain menikmati keindahan lukisan karya Sang Maestro asal Spanyol itu, Anda juga bisa menikmati cantiknya burung-burung kakaktua yang senang berakrobat di halaman museum. Sang Maestro sendiri memang banyak menampilkan burung kakaktua di dalam lukisannya. Anda juga bisa berfoto dengan burung-burung cantik ini lho! ^^
21. Frederika Tarigan (@ndetigan_aza)
ayam, nasibmu kini.. |
Ketika dalam perjalanan ke Baduy Dalam, beberapa orang Baduy memanggul ayam ini untuk di bawa ke Kampung, kata mereka akan ada pesta pernikahan di Baduy Dalam, jadi kemungkinan ayam-ayam ini akan menjadi menu istimewa di pesta ini… hihihi
22. Izzatul Arifah (@izza_ari)
Pulang |
Bahkan mereka yang bisa terbang jauh sekalipun pun, tak pernah lupa untuk pulang. π
23. May Sari
Playing and Feeding |
This is an old photo from my trip to Venice, back to October 2005. Taken by my lovely FM 10 camera, scan negative and voila..this is one of my favorite. Kids were playing and feeding the birds at Piazza San Marco.
24. DuaRansel (@DuaRansel)
Merpati ketiga |
25. Tesyasblog (@tesyasblog)
Menunggu |
Burung ini seolah menunggu seseorang akan berbaik hati berbagi makanan yang dibeli dari Flippers. Sayangnya ia tidak bisa membaca larangan tertulis untuk memberi makan burung, tidak jauh dari tempatnya bertengger.
26. Mindy (@mindoel)
Keep calm and stop arguing |
Balkon apartemen kami di Caracas penuh dengan beragam burung. Gimana ga penuh kalau buffet-nya selalu terisi makanan – nasi, buah²an, biji²an – tapi biarpun cukup makanan, dua ekor burung blue tanager ini tetep rempong rebutan pisang.
Serene and Tranquil |
Komplek Wat Arun yang hijau, bersih, dan indah pun, menarik minat para merpati ini untuk melepas penat sejenak ..
28. Olenka Priyadarsani (@olenp)
Dua burung berkejaran di atas danau yang baru saja mencair di Danau Breivatnet, Stavanger, Norwegia. Perbedaan warna bulu bukanlah halangan.
29. Diah Alfa Saadah (@diah87)
Burung-Burung di Kaki Batu Cave |
Sekerumunan burung merpati di Kaki Batu Cave akan menyambut kita ketika memasuki pelataran Batu Cave, Kuala Lumpur. Para pengunjung akan disuguhi pemandangan indah ini, kita bisa bermain dengan sekerumunan burung merpati yang jinak ini sambil memberikan makan.
==================================================
Turnamen ini sudah ditutup. Sila melihat pengumuman pemenang di sini. Terima kasih untuk semua partisipan. Cheers π